Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Wednesday 6 January 2010

My 1st FF "EndLeS LoVe" Part 6 (the last part)


hiii reader.... I'm back... ehmmm dah lama nieh gak ngepost..
ni part terakhir dari FF Endles Love. selamat membaca
************

Tak pernah terduga ini akan terjadi. Ingin kuputar balikan semua. Namun tak sanggup dilalui. Hanya pasra dan menanti datanganya keajaiban.

“aku pulang!!!” sahut Changmin yang baru tiba dirumah.

“bro, kenapa rumahmu sepi sekali, pada kemana” Tanya Minho.

“aku juga tidak tau”.

“hyung kenapa rumah sepi sekali” Tanya Changmin pada Yoochun.

“aku juga tidak tau. Mungkin mereka sedang keluar”.

“ehh hyung” Changmin memanggil Junsu yang sedang mondar-mandir di depan kamar orang tuanya.

“ahh, akhirnya kau pulang juga”.

“kenapa rumah sepi sekali, mana yang lain” Tanya Changming.

“mereka ke rumah sakit”.

“kerumah sakit, sapa yang sakit” tanya Yoochun.

Belum sempat Junsu menjawab, tiba2 terdengar suara umma yang memanggil-manggil nama Yun ha.

“umma… tenang dulu umma, Yun ha akan baik-baik saja”. Sahut Junsu

“umma mau kesana, umma mau melihat Yun ha” umma memaksakan dirinya untu bangkit dari tempat tidur.

“umma, tenang dulu. kita akan menunggu kabar dari appa”. Tiba-tiba umma kembali pingsan.

“Junsu, ada apa ini, kenapa dengan Yun ha” Tanya Yoochun yang mulai panic.

“hyung, Yun ha kecelakaan, sekarang dya sudah dirumah sakit. Appa, Yun ho dan Jaejong sudah kesana”.

“terus bagaimana keadaannya”.

“aku juga belum tau hyung, mereka belum kasih kabar. Yun ho menyuruh kita menunggu dirumah, sampai dya memberikan kabar ke kita”.

Tiba2 Changmin keluar dan langsung lari keluar rumah.

“Changmin…. Changmin….” Sahut Yoochun.

“hyung, biar aku saja yang menggerjarnya” sahut Minho.

“baiklah, aku serahkan dya padamu”.
“kalo begitu aku pergi dulu” Minho segera menyusul Changmin. “Changmin tunggu aku” Minho menarik tangan Changmin. “kau mau kemana”.

“aku harus kesana, aku mau melihat Yun ha”.

“bro tenang dulu, kita harus menunggu kabar dari hyungmu dulu”.

“gak, aku tetap mau kesana, jangan halangi aku”.

“ya sudah kalo itu mau mu, sekarang kita kesana, tapi kau harus tenang dulu ok”.

***************


@Hospital

“Yun ho oppa”

“Soo Young, kamu tidak apa-apa”.

“aku tidak apa-apa oppa, tttapi Yun ha” Soo Young memeluk Yun ho dan menangis”.

“sudahlah, kamu tenang dulu, Yun ha pasti tidak apa2, sekarang Yun ha dimana?”.

“Yun ha ada di ruang ICU”.

“ya sudah kalo begitu aku kesana dulu”.

“ya oppa”.

Di depan ruang ICU, Yun ho bertemu dengan Siwon.

“bagaimana dengan Yun ha”.

“keadaannya kritis, Yun ha mengalami pendarahan dikepalanya”.

“apaa…” tiba-tiba appa pingsan.

“hyung, appa” Jaejong sangat panic.

“ayo bawa appa kalian ke ruangku saja”.

“kau harus menyelamatkan adikku, apapun caranya kau harus menyelamatkan adikku” Yun ho menangis, tubuhnya lemas tak berdaya. Ia seakan tidak percaya.

“hyung, tenanglah, kita hanya bisa berdoa” sahut Jaejong yang masih tetap tegar.

“aku akan berusaha semampuku, kau tenanglah dan tetap berdoa” sahut Siwon.

“bagaimana dengan yang lain” Tanya Jaejong pada Siwon.

“ada 3 orang yang kritis, tapi hanya Yun ha yang masih bisa diselamatkan, yang 2 lagi sudah tidak bisa diselamatkan”.

“sapa mereka??”

“supir bus dan songsaengnimnya Yun ha. sebenarnya hanya mereka bertiga yang parah. Dari keterangan dilapangan, Yun ha dan songsaengnim duduk bersamaan di depan ato tepatnya dibelakang kursi supir, mereka tidak sempat meghindar saat kecelakaan”.

“bagaimana dengan mereka yang tewas”.

“mereka sudah diambil oleh keluarga mereka masing-masing”.

“syukurlah”.

“kalo begitu, aku kembali ke ruang ICU. Kalian menunggu disini aja”.

“baiklah, gomawo Siwon”.

Tak lama kemudian Changmin dan Minho sampai kerumah sakit. Mereka bertemu dengan Donghae dan Soo Young.

“Sunbae” sahut Donghae.

“dimana Yun ha, apa dy baik-baik saja”.

“oppa, Yun ha ada di ruang ICU. Dokter sedang berusaha menyelamatkannya” sahut Soo Young.

“ aku akan kesana, tapi kau tidak apa-apakan Soo Young?”.

“ne oppa, aku tidak apa-apa”.

“ya sudah, aku ke ruang ICU dulu”.

“bro, aku menyusulmu nanti” sahut Minho. “bagaimana dengan yang lain”.

“Hankyung sosaengnim tidak bisa diselamatkan, ia dan supir bus kami tewas dalam perjalanan kerumah sakit, sekarang jenazahnya sudah dibawa pulang ke Seoul oleh keluarga” jawab Donghae.

“benarkah?? Terus Hyun Joong songsaengnim mana?”.

“dya sedang perjalanan kemari bersama dengan guru-guru yang lain. Anak-anak yang selamat sudah dijemput sama keluarga mereka masing-masing”.

“ya sudah, kalian sebaiknya pulang dulu. nanti kalo ada kabar tentang Yun ha, aku akan kabarkan kalian”.
“baiklah sunbae, kalo begitu aku akan mengantar Soo Young pulang”.

“iya, hati-hati”.

Di ruang ICU, Changmin mencoba masuk, tapi perawat di ICU tidak mengizinkannya masuk. Changmin tetap memaksa untu masuk ke dalam. Karena terdengar keributan, Siwon yang berada di ruang ICU keluar untuk menemui Changmin.

“maaf, anda sapa??”

“saya Oppanya Yun ha, bagaimana dengan adik saya?”.

“tenang dulu, lebih baik kau keruangku dulu, disana ada hyung dan appamu menunggu. Aku dan dokter yang lain sedang berusaha menolong Yun ha. nanti aku akan menyuruh suster mengantarmu keruangan ku”.

“tolong dokter, selamatkan adikku, aku tidak mau dya mati”.

“sudah tenanglah, aku akan berusaha semampuku, suster, tolong bawa dya keruangan saya”.

“gomawo dokter”

“mari saya antar” sahut suster.

“bro, bagaimana dengan Yun ha?? Tanya Minho yang sudah berada di depan ruang ICU”.

“aku belum tau, dokter sedang berusaha menyelamatkannya”.

“mana hyung dan appamu?”

“mereka ada diruang tunggu, suster ini akan membawa kita kesana”.

“ya sudah, kaja”.

Sampai diruangan Siwon, Changmin melihat appanya terkeletak di atas tempat tidur dan Yun ho terduduk dilantai, hanya Jaejong yang terlihat tegar duduk disamping Yun ho.

“hyung…… kenapa dengan appa”.

“appa hanya shock saja waktu mendengar dokter mengatakan keadaan Yun ha” jawab Jaejong.

“bagaimana ini hyung, aku tidak mau Yun ha mati”.

“kau tenang lah, jangan seperti ini. Sekarang kita tidak boleh berkata apa-apa dulu. kita hanya berdoa moga-moga Yun ha bisa diselamatkan”.

“jaejong, tolong kau kabari Junsu, aku tidak sanggup memberitahu mereka” sahut Yun ho.

“baiklah hyung”.

**************

@Shin Family House

“kring…kring…..” hp Junsu berbunyi “yobseyo” jawab Junsu yang menerima telpon dari Jaejong.

“bagaimana dengan Umma” Tanya jaejong.

“umma baik-baik saja. Bagaimana dengan Yun ha”.

“kami masih menunggu kabar dari dokter. Nanti kalo umma sudah baikkan, kalian menyusul kemari saja”.

“baiklah hyung” Junsu mengakhiri pembicaraannya dengan Jaejong.

“bagaimana dengan Yun ha?” Tanya Yoochun.

“belum ada kabar yang pasti, mereka sedang menunggu”.

“syukurlah Umma akhirnya sadar. Umma bagaimana, apa ada yang sakit” Tanya Yoochun. “umma minum air ini dulu”.

“bagaimana dengan adikmu, apa sudah ada kabar”.

“Mereka masih belum dapat kabar umma, apa umma sudah merasa baikkan??”.

“iya, umma sudah merasa baikkan. Ayo kita menyusul mereka, umma tidak mau hanya dirumah saja menunggu”.

“baiklah umma, kita berangkat sekarang”.

Pada saat umma, Yoochun dan Junsu keluar rumah. Tiba-tiba Rin Rin datang bersama ummanya.

“Yoochun oppa, aku dengar Yun ha kecelakaan”.

“iya Rin Rin, sekarang kami mau kerumah sakit”.

“bagaimana dengan keadaannya”.

“kami belum bisa pastikan. Rin Rin doakan adikku, semoga dya tidak apa-apa”.

“ne oppa, aku akan berdoa untuk Yun ha. kalo ada apa-apa, kabari aku”.

“baiklah Rin Rin, kami berangkat dulu”.

*************************
@Hospital

“Appa…”.

“ahh Changmin.. bagaimana dengan adikmu?? Appa mau melihatnya”.

“Yun ha masih di ruang ICU, kita belum diperbolehkan melihatnya”.

“kring…. Kring..” Hp jaejong berbunyi. “yobseyo”.

“hyung, kalian dimana, kami sudah di rumah sakit” sahut Junsu.

“ya sudah, aku segera keluar, kita ketemu di ruang ICU”.

“baiklah hyung”.

“sapa yang menelponmu” Tanya appa.

“Junsu appa, mereka sudah sampai dirumah sakit”.

“ya sudah, ayo kita temui mereka”.

Keluarga Yunha sudah berkumpul di depan ruang ICU. Mereka menanti kabar dari dokter. Setelah 1 jam menunggu, akhirnya para dokter keluar dari ruang ICU.

“Siwon, bagaimana dengan Yun ha” Tanya Yun ho.

“keadaannya masih kritis, kita akan terus berusaha. Sekarang kalian boleh melihat Yun ha, tapi jangan rame, kalo bisa satu persatu bergantian”.

“baiklah, gomawo. Umma, appa, kalian saja dulu yang masuk pertama”.

“baiklah, appa, umma masuk duluan”.

Tak beberapa lama, umma dan appa keluar.

“umma, appa, kenapa cepat sekali??” Tanya Changmin.

“ummamu tidak sanggup melihat Yun ha, jadi appanya membawa ummamu keluar. Sekarang kalian saja yang masuk, appa menunggu disini sampai umma kalian tenang”.

“ayo kita masuk” sahut Yun ho. Sampai diruang kamar Yun ha “oh GOD, apakah itu adikku, tidddak… kenapa ini bisa terjadi padanya” Yun ho sangat kaget melihat keadaa Yun ha, ia melihat sosok adiknya di atas tempat tidur, penuh dengan peralatan medis di tubuhnya. Badan Yun ho tiba-tiba lemas tak berdaya. “lebih baik kalian saja yang masuk, aku tidak sanggup melihat keadaannya seperti ini”.

“baiklah hyung, lebih baik kau menunggu disini saja” sahut Jaejong. “biar kami sja yang masuk ke dalam”.
Changmin langsung menghampiri Yun ha yang terdiam tak sadarkan diri. “benarkan ini Yun ha???, kenapa kau bisa seperti ini sayang, kau harus bangun, kau tidak boleh seperti ini” tiba-tiba Changmin menangis sejadi-jadinya, ia tidak bisa menggontrol dirinya.

“Changmin, sudah, jangan menangis lagi. kau tidak boleh seperti ini. Sabar Changmin”. Sahut Yoochun yang juga menangis karena tak tahan melihat keadaan Yun ha.

Jaejong yang awalnya sangat tegar akhirnya menangis juga. Kemudian Jaejong membisikan sesuatu pada Yun ha “sayang, kamu harus tetap bertahan, kamu harus kuat, oppa tau kamu bisa sayang” air mata Jaejong terus mengalir “kamu harus bangkit, kamu harus sembuh. Kita semua akan disini bersamamu, kamu harus kuat. Oppa sayang padamu”. Jaejong menyium kening Yun ha.

“Yun ha…. lihatlah ini, oppa membawakanmu boneka, oppa sudah janji akan membelikanmu boneka saat oppa pulang. Ini boneka pesananmu.. kamu harus berjuang untuk hidup sayang, oppa akan selalu menunggumu, aku ingin kamu melihat kamu bermain bersama boneka ini, oppa akan senang sekali” Junsu mencoba menahan dirinya untuk tidak nangis, tapi apa daya, air matanya pun keluar juga.

Tak lama Yun ho pun akhirnya masuk ke dalam. Ia berdiri disamping tempat tidur Yun ha.

“hyung, duduklah disini, Yun ha pasti senang kau ada disini” sahut Jaejong.

Yun ho lalu duduk disebelah Yun ha. sambil mengelus kening Yun ha, Yun ho hanya bisa menangis menatap tubuh Yun ha yang terdiam kaku, seakan tak bernyawa. “sayang… maapkan oppa, selama ini oppa selalu menyusahkanmu, oppa selalu menganggapmu anak kecil, oppa sangat sayang padamu, kamu harus bertahan untuk oppa, kamu harus sembuh, kamu harus kuat sayang.. sarange”.

“hyung, lebih baik kita menunggu diluar saja, biarkan Yun ha istirahat. Kita juga tidak boleh lama-lama diruangan ini” sahut Junsu.

“ia hyung, mari kita keluar “ Jaejong mengajak Yun ho untuk keuar bersama.

“kalian saja yang keluar, aku masih ingin disini menemani Yun ha”.

“ya sudah kalo begitu, kami keluar dulu”.

********************
“bro, bagaimana dengan Yun ha” Tanya minho yang dari tadi setia menunggu diluar ICU.

“aku tidak bisa bisa berkata apa-apa, aku benar-benar tidak percaya ini terjadi pada Yun ha”.

“sudahlah, kau harus tenang, bersabar dan berdoa. Bro, aku pamit pulang dulu, besok aku kemari lagi. kabari aku tentang perkembangan Yun ha”.

“iya baik, gomawo. Hati-hati dijalan”.

Dalam perjalanan, Minho tiba-tiba menangis, rasa sedihnya sudah ia tahan dari td. “kenapa ini bisa terjadi dengan Yun ha. kau harus tetap hidup, aku belum sempat mengatakan cinta kepadamu, kau harus bertahan dan perjuangan Yunha…. Bruuk” ada yang menabrak Minho dari depan.

“yaa hyung, jalan kok gak liat-liat. Ada apa denganmu, sepertinya kau baru siap menangis!!” Tanya TOP.

“uhhh ahh” Minho menarik nafasnya. “Yunha kecelakaan”.

“MWOO, dimana, terus bagaimana dengannya. Hyung, aku mau melihatnya”.

“dya sekarang masih kritis, dokter sedang berusaha membantunya. Lebih baik besok saja kau kesana”.

“aku benar-benar tidak menyangka, Yun ha… kau harus hidup…!!”

“ya sudah, aku mau masuk dulu, badanku lelah sekali.

*************
@Hospital

“Yun ho mana?” Tanya appa.

“dya masih di dalam, dya mau menemani Yun ha” jawab Junsu.

“jaejong, temani appa untuk bicara pada Siwon”.

“untuk apa?”

“appa mau membawa Yun ha ke luar negeri, appa mau Yun ha segera dibawa berobat kesana. Tadi appa sudah menelpon rumah sakit yang bagus di Inggris, appa mau Yun ha dibawa kesana”.

“apa tidak sebaiknya kita menunggu dulu hasil dari dokter”.

“sebaiknya kita bawa secepatnya, karena itu akan lebih bagus”.

“ya sudah kalo begitu, mari appa aku antar ke ruang Siwon”.

“ahh Jaejong, Mr. Shin, ada apa, ada yang bisa saya bantu??” Tanya siwon.

“appa mau membawa Yun ha keluar negeri” sahut Jaejong.

“Siwon, tolonglah, saya mau membawa Yun ha berobat kesana, saya tidak mau diam dan menunggu ketidak pastian seperti ini”.

“Mr. Shin, sebaiknya kita menunggu sampai besok, karena kita harus tetap menunggu hasil pemeriksaan dari Tim dokter. Aku tau kalian semua sangat khawatir pada Yun ha, tapi aku mohon kita bisa bersabar dulu sampai besok pagi”.

“iya appa, sebaiknya kta tunggu sampai besok pagi”.
“ya sudah kalo begitu, tapi Siwon, tolong siapkan semua untuk Yun ha”.

“baik Mr. Shin, akan saya lakukan”.

Keesokan harinya @Schoo

“kenapa boneka Yun ha ada pada Soo Young” celetu Minho.

“Pagi Minho Sunbae” sapa Soo Young.

“pagi, bagaimana keadaanmu”.

“sudah tidak apa-apa, hanya lecet sedikit”.

“ehmm bboneka itu punya sapa”

“oo ini punya Yun ha, kemarin sebelum berangkat pulang dari villa, Yun ha menitip boneka ini di dalam tasku, jadi hari ini aku mau membawa ini ke rumah sakit, karena Yun ha sangat suka dengan boneka ini. Memangnya kenapa sunbae??”

“oooo tidak apa-apa”.

“sunbae, mau kah kau jujur padaku!!”.

“memangnya ada apa??”.

“sunbae, boneka ini dari dirimu khan??”

“ehmm…..” Minho tidak bisa berkata apa-apa, ia hanya bisa diam.

“sunbae, kau tidak boleh bohong, aku tau ini dari mu”.

“kenapa kau bisa tau!!”

“tapi benarkhan ini darimu??”

“iya, tapi kau harus janji tidak memberitahu sapa-sapa”.

“iya aku janji. Aku melihat sunbae membeli boneka ini di mall, terus keesokan harinya Yun ha cerita padaku kalo ada pengirim rahasia yang menggirim boneka ini kerumahnya. Waktu kita ke villa, yun ha membawa boneka ini. Nah disitu aku baru curiga, kalo boneka itu pasti dari dirimu sunbae. Tapi kenapa kau menggirim ini rahasia, tanpa nama segala”.

“aku suka padanya, gak tau kenapa, setiap aku melihat Yun ha, perasaanku lain sekali. Aku jatuh cinta padanya, tapi aku belum siap memberitahunya, karena aku takut kalo dya tidak suka padaku”.

“Yun ha suka padamu sunbae. Dya pernah cerita kalo dari semua cowok yang pernah dekatnya, hanya sunbae yang dya suka. Dya menyimpan rasa sukanya karena takut oppanya marah”.
“benarkan?? Tapi sekarang udah telat, aku gak tau kapan aku bisa mengatakan rasa sukaku pada Yun ha”.

“sunbae jangan pesimis seperti itu. Nanti pasti ada waktunya. Sekarang kita hnya bisa berdoa untuk kesembuhannya dan Yun ha bisa kembali berkumpul dengan kita”.

“uhh iya, kita hanya bisa berdoa untuk Yun ha”.

“bagaimana kalo nanti pulang sekolah kita kerumah sakit”.

“ok. Kalo begitu aku masuk dulu, sampai ketemu nanti”.

“ok sunbae, sampai ketemu nanti”.

*********************
@Hospital

“hyung.. bangun sudah pagi” Yoochun membangunkan Yun ho yang tertidur disamping tempat tidurnya Yun ha.

“mana yang lain??”

“umma, appa dan Jaejong pulang kerumh untuk mempersiapkan perlengkapan Yun ha”.

“perlengkapan?? Maksudmu??”

“mungkin hari ini Yun ha akan diterbangkan ke Inggris, appa mau Yun ha dibawa kesana untuk diobati”.

“terus bagaimana kata dokter?? Apa mereka mengizinkan??”.

“iya, tapi mereka minta kalo kita menunggu perkembangan Yun ha untuk hari ini”.

Tak lama, Siwon masuk keruang Yun ha. Siwon memeriksa keadaan Yun ha.

“ bagaimana dengannya?” Tanya Yun ho.

“keadaannya masih kritis, aku belum bisa mengatakan apa-apa, kita hanya bisa berharap adanya keajaiban dan kekuatan dari Yun ha untuk bisa bertahan dan berjuang hidup. Oh ya, appamu akan segera membawa Yun ha ke Inggris, mungkin disana Yun ha bisa tertolong”.

“iya, semoga saja. Terima kasih untuk semua pertolonganmu”.

“sama-sama. Aku hanya bisa berdoa untuknya. Ya sudah kalo begitu aku kembali ke kantorku, aku harus mempersiakan berkas-berkas Yun ha untuk dibawa kesana, aku pamit dulu”.

Beberapa jam kemudian, keluarga Shin sudah berkumpul mereka sudah siap untuk membawa Yun ha ke Inggris.

“Changmin sunbae…”

“ahh Soo Young, Minho, TOP”.

“kalian mau kemana??”

“kami sekeluarga akan ke Inggris, Yun ha akan dibawa kesana untuk berobat”.

“sunbae, ini boneka Yun ha. dya sangat suka dengan boneka ini. Kemarin saat di villa, Yun ha menitipkan boneka ini di dalam tasku. Bawa boneka ini bersama Yun ha, aku yakin dya pasti senang”.

“gomawo Soo Young. Kalian doakan Yun ha ya, agar dya bisa bertahan hidup ”.

“iya bro, kami semua akan mendoakannya. Jangan lupa kabari aku nanti”.

“iya, kalo begitu aku pamit dulu, kami harus berangkat sekarang”.

Dalam perjalanan ke bandara, di dalam ambulance tiba-tiba kondisi Yun ha makin parah, denyut jantungnya berhenti, nafasnyapun tak teratur.

“hyung, kenapa dengan Yun ha, panggil kan dokter” sahut Changmin.

“Siwon, kenapa dengan Yun ha??” Tanya Yun ho yang mulai panic.

“sebaiknya kita bawa Yun ha kembali ke rumah sakit, keadaannya sudah sangat parah”.

“Changmin, cepat telepon appa, suruh mereka kembali ke rumah sakit”

“baik hyung, yobseyo appa”.

“Yobseyo, ada apa Changmin”

“appa, kita harus kembali ke rumah sakit, keadaan Yun ha makin tambah parah” sahut Changmin.

“kenapa dengan Yun ha” appa, umma dan yang lain mulai panic.

“Yuuun ha, appa, keaadaanya tiba-tiba denyut jantungnya berhenti, kita harus membawa Yun ha kembali ke rumah sakit”.

“baiklah kami akan segera balik kerumah sakit”.

“ada apa ini, kenapa dengan Yun ha” Tanya umma dengan cemas.

“pokonya kita harus segera balik kerumah sakit”.

“cepat bawa Yun ha keruang emergency keadaannya semakin gawat” sahut Siwon kepada suster. “kalian tunggu disini, aku akan masuk kesana bersama Yun ha”.

“baiklah Siwon, tolong selamatkan adikku”.

“aku akan berusaha”.

“hyung, bagaimana dengan Yun ha” Tanya Yoochun yang sudah kembali kerumah sakit bersama dengan yang lain.

“Yun ha sudah di ruang Operasi, dokter sedang memberikan pertolongan”.

“kenapa dengan Yun ha…. kalian harus selamatkan Yun ha” umma sangat histeris mendengar keadaan Yun ha.

“umma tenanglah, Yun ha pasti bisa tertolong. Sekarang kita hanya bisa berdoa” sahut Yun ho sambil memeluk ummanya.

“umma takut… umma takut Yun ho..”.

“umma sudahlah tenangi dirimu” sahut appa.

2 jam kemudian Siwon keluar dari ruang Operasi.

“bagaimana denga Yun ha”

“ehmmm” Siwon hanya terdiam, tak bisa berkata apa-apa.

“yaa Siwon, kenapa kamu diam, cepat kasih tau aku” Yun ho memaksa Siwon untuk memberitahukan keadaan Yun ha.

“keadaannya semakin parah, denyut jantungnya naik turun, darah dikepalanya sudah meyebar keseluruh bagian kepala. Sekarang kita hanya bisa berharap dan berdoa untuk keselamatn Yun ha. sekarang Yun ha sudah dipindahkan ke ruang ICU”.

“tttidakkk….. ini tidak mungkin. Siwon, kau harus menolong adikku, aku tidak mau dya mati, cepat Siwon” Yun ho tidak bisa menahan dirinya, dya terus memaksa Siwon.

“hyung, tenanglah…… ummaaaaa” umma tiba-tiba jatuh pingsan. Suasana jadi semakin panic. “hyung tenanglah, kau jangan seperti ini, dokter telah berusaha menolong Yun ha, sekarang kita hanya bisa berharap dan berdoa untuk Yun ha” sahut Jaejong.

“aku tidak mau Yun ha mati….”

“tenanglah hyung” Jaejong mencoba menenangkan Yun ho dan memeluknya.

Tiba-tiba seorang suster keluar. “dokter, cepat, keadaan pasien makin gawat”.

Siwon segera masuk kembali ke ruang ICU bersama dengan dokter-dokter yang lain.

**************
@Setahun kemudian

“oppaaaaaaaa”

“gubrakkk. Ahh kepalaku..” Changmin terjatuh dari tempat tidurnya.

“tok… tok… changmin, apakah kau sudah bagun, sudah jam berapa ini, apa kau tidak berangkat kuliah”.

“aku sudah bangun umma, hari ini aku tidak ada jadwal kuliah”.

“ya sudah, umma mau pergi menyeguk Yun ha, apakah kau ikut??”

“tidak umma, aku sudah janji dengan hyung2ku nanti sore kami kami akan kesana”.

“ya sudah kalo begitu, umma pergi duluan”.

“ne umma. Ehmm aku mau sms hyung2ku dulu, jangan sampe mereka terlambat. Isi sms “HYUNG…. INGAT NANTI SORE JANGAN TERLAMBAT. HARI INI ULTAHNYA YUN HA. JADI KALIAN SEMUA HARUS TEPAT WAKTU”.


@jam 16.00

“yaa hyung, mana Yun ho, Jaejong dan Yoochun, kenapa mereka lama sekali” Tanya Changmin pada Junsu. “sudah jam berapa ini”.

“umma dan appa tidak ikut??”

“umma dan appa sudah pergi tadi pagi. Yaa itu mereka. Kenapa kalian kalian lama sekali”.

“annyoeng Changmin, Junsu” sapa Rin Rin.

“ehh nuna, wah kau cantik sekali hari ini”.

“gomawo”.

“Konnichiwa Nomy sama” sapa Junsu.

“ee Konnichiwa Junsu san. Bagaimana persiapan konsermu”.

“ehmm sudah 100 % siap, jangan lupa ya nanti Nomy sama nonton konserku, aku sudah menyuruh hyungku pergi bersama denganmu”.

“iya Junsu, Arigato ne”.

“ya sudah kaja, kita sudah terlambat” sahut Yun ho.

“annyong haseo Yun ha… saengil chukamnida.. mian kami terlambat, ini gara-gara mereka, selalu saja datang terlambat”.
“yaa Changmin” sahut Yun ho. “Yun ha sayang, saengil Chukamnida. Ini oppa bawakan bungan mawar putih kesukaanmu”.

“aku juga bawakan ini untukmu. Boneka beruang kesukaanmu” sahut Yoochun. “ini Rin Rin unie yang pilih untukmu, ya khan Honey”.

“iya Yun ha, aku special memilih boneka ini untukmu”.

“hyung, kau mau kemana” Tanya Changmin yang melihat Jaejong ingin pergi dari sini. “apa hyung tidak mau mengucapkan selamat ulang tahun untuk Yun ha”.

“Jaejong, kuatkan lah hatimu, kau tidak boleh seperti ini” sahut nomy sambil memegang erat tangan Jaejong.

Dengan air mata berlinang, Jaejong akhirnya tidak jadi pergi.

“ayo, mana ucapanmu” dengan lembut nomy menyuruh Jaejong.

“hai sayangku, Happy Birthday, apakah kau baik-baik saja disana, apakah kau takut sendirian disana, apakah kau kedinginan atau kepanasan disana. katakana pada oppa sayang. Aku selalu merindukamu, canda tawamu selalu terekam dalam ingatanku. Aku sangat sayang kepadamu, sampai kapanpun. Selalu kupanjatkan doa untukmu, agar kau bahagian disana” Jaejong terdiam sejenak, air matanya terus mengalir. Elusan lembut nomy membuatnya tenang. Suasana semakin sedu, semua ikut larut dalam tangisan.

“hyung, sudahlah, kita tidak boleh sedih begini. Yun ha tidak akan tenang disana kalo kita terus2an sedih seperti ini, Yun ha juga tidak mau kita bersedih untuknya, dya ingin melihat kita tertawa, bahagian di hari ulang tahunnya, apakah kau tak ingat pesan terakhir Yun ha pada kita semua” ucap Changmin. “Yun ha, baik2lah disana, kau harus janji akan selalu hadir dalam mimpi-mimpiku, SARANGE….”.

“ya sudah mari kita pulang” sahut Yun ho.

“oh ya, aku sudah membuat perayaan kecil-kecilan untuk Yun ha di restoranku. Appa dan umma sudah disana, sebaiknya kita segera kesana”. Jaejong mengundang keluarganya untuk merayakan ultahnya Yun ha.

“benarnya Hyung??” Tanya Junsu.

“benar, ya sudah kaja, nanti appa dan umma menunggu lama”.

“Bye Yun ha, kami akan selalu menjeguk mu, tidur yang tenang sayang, doa kami selalu menyertaimu”.

********THE END******

yaaahh sampai disinilah FF nya. maaf kalo sad ending, ya namanya juga judulnya Endles Love pasti sad endinglah. makasih ya buat para reader yang udah ngasih comment, kritik dan saran tuk FF ini. Gamsahamnida..... sampai ketemu di FF2 berikutnya.. bye....

0 comments:

Post a Comment